LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
TATU
MAESAROH,S.Pd.I,M.Pd
NIP. 19821224
200801 2 006
SEKOLAH DASAR NEGERI PANIIS
UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KECAMATAN KORONCONG
2016
Lembar Identitas
IDENTITAS GURU
|
1.
Nama Sekolah
|
:
|
SD NEGERI PANIIS
|
|
2.
Nama Guru
|
:
|
TATU
MAESAROH,S.Pd.I,M.Pd
|
|
3.
NIP / Karpeg
|
:
|
19821224
200801 2 006
|
|
4.
NUPTK
|
:
|
9556 7606 6120
0003
|
|
5.
Pangkat/ Golongan Ruang
|
:
|
Penata
Muda TK I, III / b
|
|
6.
Alamat Sekolah
|
:
|
|
|
-
Jalan
|
:
|
Raya
Nanggor
|
|
-
Desa
|
:
|
Paniis
|
|
-
Kecamatan
|
:
|
Koroncong
|
|
-
Kabupaten
|
:
|
Pandeglang
|
|
-
Provinsi
|
:
|
Banten
|
|
7.
Mengajar Mata Pelajaran
|
:
|
PAI
|
|
8.
SK Pengangkatan
|
:
|
|
|
a.sebagai
CPNS
|
:
|
|
|
-
Pejabat Yang Mengangkat
|
:
|
Bupati
Pandeglang
|
|
-
Nomor SK
|
:
|
813.2/KEP.1001-BKD/2008
|
|
-
Tanggal SK
|
:
|
26 Maret
2008
|
|
b. Pangkat
Terakhir
|
:
|
|
|
-
Pejabat Yang Mengangkat
|
:
|
Bupati
Pandeglang
|
|
-
Nomor SK
|
:
|
823/KEP.53-BKD/2014
|
|
-
Tanggal SK
|
:
|
25 April
2014
|
|
9.
Alamat Rumah
|
:
|
|
|
-
Jalan
|
:
|
Raya
Rangkasbitung
|
|
-
Desa
|
:
|
Bangkonol
|
|
-
Kecamatan
|
:
|
Koroncong
|
|
-
Kabupaten
|
:
|
Pandeglang
|
|
-
Provinsi
|
:
|
Banten
|
|
-
Telp
|
:
|
085287051349
|
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
|
Nama guru
|
:
|
TATU
MAESAROH,S.Pd.I,M.Pd
|
|
NIP /
Karpeg
|
:
|
19821224
200801 2 006
|
|
NUPTK
|
:
|
9556 7606
6120 0003
|
|
Pangkat ,
Golongan Ruang
|
:
|
Penata
Muda Tk.I / III/b
|
|
Unit Kerja
|
:
|
SD Negeri Paniis
|
Paniis, Desember 2015
Menyetujui:
Koordinator PKB Guru Yang Bersangkutan
HENDANG WIDIANA,S.Pd TATU MAESAROH,S.Pd.I,M.Pd
NIP.19710805 200801 1 012 NIP.19821224
200801 2 006
Mengetahui
Kepala Sekolah
UBAIDILLAH,S.S
NIP. 19630207 198412 1 002
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
penulis mampu menyelesaikan tugas dalam menyusun laporan pengembangan diri.
Dengan berbagai keterbatasan yang
dimiliki, dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf karena penulis belum
sepenuhnya dapat meningkatkan kompetensi peserta didik. Namun didorong oleh
niat, komitmen serta kesungguhan untuk menyegarkan wawasan dan semangat peserta
didik.
Berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di
indonesia. Berkaitan dengan upaya tersebut, diantaranya adalah meningkatkan
potensi para pendidik sehingga dapat melakukan pembelajaran secara
profesional, maka dari itu dinas pendidikan kab/provinsi mengadakan
pelatihan dan workshop bagi para pendidik.
Dengan
diadakan pelatihan dan workshop tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan
dan memperkaya khasanah tentang pembelajaran dan penilaian bagi guru bidang
study sehingga guru dapat melakukan pembelajaran yang bervariasi dan
menyenangkan.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL
LEMBAR IDENTITAS
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum
BAB II PENGEMBANGAN DIRI
1. Seminar dan Workshop Sistem
Pembelajaran Baca Tulis dan Terjemah Al-Qur’an
a.
Latar Belakang
b.
Tujuan
c.
Pelaksaan
d.
Tindak Lanjut
e.
Dampak
2. Kursus Pelatih Pembina
Tingkat Dasar Kwartir Daerah Banten
a.
Latar Belakang
b.
Tujuan
c.
Pelaksaan
d.
Tindak Lanjut
e.
Dampak
3. Pelatihan
Peningkatan Kompetensi Pendidik di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pandeglang
a. Latar
Belakang
b. Tujuan
c. Pelaksaan
d. Tindak Lanjut
e. Dampak
4. Workshop Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
a. Latar
Belakang
b. Tujuan
c. Pelaksaan
d. Tindak Lanjut
e. Dampak
5. Pelatihan Pengembangan Pembelajaran PAI SD
Berbasis ICT se- Propinsi Banten
a. Latar
Belakang
b. Tujuan
c. Pelaksaan
d. Tindak Lanjut
e. Dampak
6. Kursus Mahir Dasar Bagi Guru SMP se- Propinsi
Banten
a. Latar
Belakang
b. Tujuan
c. Pelaksaan
d. Tindak Lanjut
e. Dampak
7. Pelatihan Pembelajaran Komputer Dasar Bagi
Guru SD
a. Latar
Belakang
b. Tujuan
c. Pelaksaan
d. Tindak Lanjut
e. Dampak
8. Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Kurikulum PAI
a. Latar
Belakang
b. Tujuan
c. Pelaksaan
d. Tindak Lanjut
e. Dampak
9. Workshop
Kurikulum Tahun 2013 Revisi
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Pelaksaan
d. Tindak Lanjut
e. Dampak
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Format Rekapitulasi
Kegiatan Pengembangan Diri
Foto Copy
Sertifikat/Surat Keterangan
Foto Copy Surat Penugasan
Kepala Sekolah/Madrasah (Bila penugasan bukan dari kepala sekolah/madrasah
(misalnya dari institusi lain atau kehendak sendiri), harus disertai dengan
surat persetujuan mengikuti kegiatan dari kepala sekolah/ madrasah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang:
Dunia pendidikan identik dengan guru. Dimana guru
menjadi titik sentral dalam maju
mundurnya Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia ini. guru sebagai tenaga pendidik
senantiasa meningkatkan kompetensinya agar daoat memberikan pelayanan yang baik
dan berkualitass pada peserta didiknya, terlebih apabila dikaitkan dengan
Permeneg PAN RB Nomor 16 Tahun 2009.
Guru sebagai tenaga pendidik profesional adalah guru
yang tidak hanya merasa puas dengan keterampilan yang telah dimiliki. Berbagai
hal dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalisme, mulai
dari mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan (diklat), seminar, workshop,
menyusun karya tulis bahkan membuat karya inovatif pembelajaran.
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua
kegiatan yaitu diklat fungsional dan Kegiatan Kolektif Guru (KKG). Kegiatan
pengembangan diri atau pengembangan keprofesian berkelanjutan dilakukan dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru juga
mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan
kariernya
B. Tujuan:
Berdasarkan
paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan :
a. Menambah
pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik dan berkualitas kepada peserta didik
b. Mengumpulkan
angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih
tinggi.
BAB II
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Dalam kurun
waktu 3 tahun yakni mulai Januari 2014 sampai dengan Desember 2016, penulis
telah mengikuti 4 (empat) kegiatan pengembangan diri, diantaranya :
1. Seminar dan Workshop Sistem
Pembelajaran Baca Tulis dan Terjemah Al-Qur’an
a. Latar
Belakang
Demi meningkatkan kemampuan baca tulis dan terjemah Al-qur’an,
guru Pendidikan Agama Islam SD/MI di lingkungan Kemenag Kabupaten Pandeglang
mengikuti seminar dan workshop sistem pembelajaran baca tulis dan terjemah
al-qur’an. Dalam sambutannya kepala seksi
PAIS Drs H Kosasih,M.Pd mengatakan “seorang guru harus merasa berdosa apabila
muridnya tidak bisa membaca al-Qur’an.” Beliau juga menegaskan bahwa sekain
metode membaca al-Qur’an yang benar, seorang guru juga harus memiliki tingkat
pemahaman keagamaan dan spiritual yang kuat sebab yang dhadapi guru adalah
peserta didik dengan latar belakang yang beragam. Sosok guru agama diharapkan
menjadi motor terdepan dalam memperbaiki kemerosotan moral anak bangsa dan hal
itu harus dimulai dari al-Qur’an.
Workshop ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan materi
program baca tulis dan terjemah Al-Qur’an terpadu untuk mempermudah cara
belajar dan memahami al-Qur’an
b. Tujuan
Pengembangan diri
Diadakannya kegiatan tersebut dirancang dengan tujuan
agar terjadi perubahan pola pikir dalam mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran baca tulis dan
terjemah al-qur’an dengan baik dan benar.
c. Pelaksanaan
|
Tempat
|
:
|
Aula SMKN 2 Pandeglang
|
|
Bentuk Kegiatan
|
:
|
Seminar dan Workshop
|
|
Waktu
|
:
|
Tanggal 06 s/d 08 Oktober 2014
|
|
Peserta
|
:
|
Perwakilan Guru PAI SD di Wilayah Kemenag Kabupaten
Pandeglang
|
Materi Kegiatan :
1. Pengantar
materi umum
2. Pengantar
materi khusus
3. Aktualisasi program
baca al-qur’an
4. Aktualisasi
program tulis huruf al-qur’an
5. Aktualisasi
program terjemah al-qur’an
6. Metodologi
pembelajaran terpadu
7. Orientasi
personal buku panduan
8. Orientasi
personal CD media pembelajaran
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan seminar
dan workshop sistem pembelajaran baca tulis dan terjemah al-qur’an adalah
memberdayakan guru untuk mengembangkan sistem pembelajaran baca tulis dan
terjemah al-qur’an serta memiliki keinginan yang kuat untuk
memotivasi minat siswa dalam belajar.
e. Dampak
Pengembangan diri
Adapun dampak penulis rasakan dari pengembangan diri
yang dilakukan dalam seminar dan workshop sistem pembelajaran baca tulis dan
terjemah al-qur’an adalah:
1. Penulis mendapatkan ilmu
dan keterampilan dalam pembelajaran baca tulis dan terjemah
al-qur’an
2. Dengan
adanya pelatihan ini penulis memiliki keterampilan mengajar baca
tulis dan terjemah al-Qur’an
2. Kursus
Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar Kwartir Daerah Banten
a. Latar Belakang
Sebagai orang dewasa, Pembina
Pramuka Peserta Kursus tentu telah banyak memiliki pengalaman dan konsep diri
yang selama ini diyakini kebenarannya, sehingga tidak mudah untuk dipengaruhi
oleh orang lain.
Orang
dewasa mau belajar bilamana : ia mau, ia
senang dengan materinya, ia
memerlukan dalam kehidupannya, dan bagi fungsi, peran, tugas dan tanggung
jawabnya, serta ia
merasa diuntungkan, sehingga untuk membelajarkan orang dewasa tidak segampang
seperti Guru mengajar muridnya di kelas.
b. Tujuan Pengembangan diri
§ Mendalami
penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Pelatihan.
§
Mengidentifikasi
tujuan dari pelatihan
anggota dewasa.
§
Mendemonstrasikan berbagai
metode,
teknik pelatihan yang
digunakan, dan penerapannya
dalam menafsirkan/menjabarkan
kebijakan kwarcab, kwarda, dan kwarnas.
c. Pelaksanaan
|
Tempat
|
:
|
Gedung Kwartir Daerah Banten
|
|
Bentuk Kegiatan
|
:
|
Kursus
|
|
Waktu
|
:
|
01 s/d 08 Juni 2015
|
|
Peserta
|
:
|
Perwakilan Kwartir Cabang wilayah Kwartir Daerah
Banten
|
Materi Pelajaran:
1. Pembiasaan
2. Pengetahuan kepramukaan
3. Kemampuan melatih
4. Pembelajaran bagi orang dewasa
5. Keterampilan kepemimpinan
6. Pengembangan diri
d. Tindak Lajut
1. Melakukan masa
pengembangan Naratama-1
2. Bersedia tetap aktif di gugusdepan dan di kwartirnya
e. Dampak Pengembangan diri
Adapun dampak
penulis rasakan dari kursus pelatih pembina pramuka tingkat dasar kwartir
daerah Banten adalah: suatu
pengabdian awal oleh lulusan KPD dengan melakukan “rencana tindak lanjut (action
plan)” yang
memberikan buah yang bermanfaat bagi gugusdepan dan kwartirnya. Pengabdian
tersebut adalah merupakan pengembangan diri yang disebut dengan Nara Tama-1,
yang akan menimbulkan impact berupa perubahan/kemajuan bagi peserta
didik (anggota muda dalam Gerakan Pramuka), gugusdepan, atau kwartirnya.
3.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendidik di
Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang
a.
Latar
Belakang
Akhir-akhir ini
guru di Indonesia tengah menghadapi permasalahan yang terkait dengan
implementasi Permeneg PAN RB Nomor 16 Tahun 2009. Hal itu bagian sebagian orang
menjadi momok yang menakutkan.
Dalam rangka
menghadapi permasalahan tersebut, Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten
Pandeglang mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik dalam rangka
memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat dan menyusun kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) mulai dari pengembangan diri,
publikasi ilmiah maupun karya inovatif.
b.
Tujuan
Ø Pengembangan
diri untuk pendalaman dan pemutakhiran pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kompetensinya sebagai pendidik
Ø Peningkatan
keterampilan dan kemampuan guru untuk menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif
Ø Peningkatan
pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan yang
menunjang pengembangan karir pendidik
c.
Pelaksaan
|
Tempat
|
:
|
Aula SMKN 2 Pandeglang
|
|
Bentuk Kegiatan
|
:
|
Pelatihan
|
|
Waktu
|
:
|
13 s.d 15 Agustus 2015
|
|
Peserta
|
:
|
Guru di Kabupaten Pandeglang
|
Materi yang
disampaikan pada kegiatan ini adalah :
1. Kebijakan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang tentang Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK)
2. Permen PAN
dan RBNomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
3. Jenis-jenis
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PD, KI/PI) dan Angka Kreditnya
4. Penulisan
Laporan Pengembangan Diri
5. Penulisan
Laporan PTK
6. Penulisan
Laporan Karya Inovatif
d.
Tindak Lanjut
o
Menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka
memperbaiki pelaksanaan pembelajaran
o
Termotivasi untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri
guna meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan keterampilan guru saat ini maupun
masa yang akan datang.
e. Dampak
Adapun dampak penulis rasakan adalah
memiliki pengetahuan tentang Permeneg PAN RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya serta bagaimana cara
mengimplementasikannnya dalam kegiatan yang dilaksanakan sehari-hari
4. Workshop Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
a. Latar Belakang
Pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB) merupakan salah satu kegiatan yang dirancang
untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional. Sesuai dengan amanat
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) sebagai salah satu unsur utama
selain kegiatan pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan lain yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah yang diberikan angka kredit untuk kenaikan
pangkat/jabatan fungsional guru. Harapannya melalui PKB akan terwujud guru yang
profesional yang bukan hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang kuat,
tuntas dan tidak setengah-setengah, tetapi tidak kalah pentingnya juga memiliki
kepribadian yang matang, kuat dan seimbang.
PKB dilaksanakan
dalam bentuk pengembangan diri yang dilakukan melalui kegiatan diklat
fungsional dan Kegiatan Kolektif Guru (KKG), publikasi ilmiah dan karya
inovatif.
b.
Tujuan
Guru
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni serta memiliki
kepribadian yang kuat sesuai dengan profesinya; sehingga selama karirnya mampu
menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam memenuhi kebutuhan belajar
siswa untuk menghadapi kehidupan di masa datang.
c.
Pelaksaan
|
Tempat
|
:
|
Gedung Koguri Karangtanjung
|
|
Bentuk Kegiatan
|
:
|
Workshop
|
|
Waktu
|
:
|
17 s/d 19 September 2015
|
|
Peserta
|
:
|
Guru di Kabupaten Pandeglang
|
d.
Tindak Lanjut
Ø Menyusun
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka memperbaiki pelaksanaan
pembelajaran
Ø Termotivasi
untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri guna meningkatkan kompetensi,
pengetahuan dan keterampilan guru saat ini maupun masa yang akan datang.
e. Dampak
Adapun dampak penulis rasakan adalah
memiliki pengetahuan tentang Permeneg PAN RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya serta bagaimana cara
mengimplementasikannnya dalam kegiatan yang dilaksanakan sehari-hari
5. Pelatihan
Pengembangan Pembelajaran PAI SD Berbasis ICT se- Propinsi Banten
a. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari guru dituntut
untuk selalu berinovasi (up to date)
agar pebelajaran yang dilaksakan sesuai dengan perkembangan dunia teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan semakin majunya perkembangan zaman, Kementerian
Agama RI tidak tinggal diam. Sejak tahun 2009 kemenag sudah mengadakan
pendidikan dan pelatihan (Diklat) atau workshop terkait hal itu. Semua itu
dilaksanakan agar guru mampu menyusun media pembelajaran berbasis ICT serta
mampu menjadi pioner perubahan di daerahnya masing-masing.
Selain itu, sebagai bahan motivasi dan pembangun agar
semakin menggairahkan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran, pemerintah telah
mengadakan lomba model pembelajaran berbasis ICT.
b.
Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, guru diharapkan mampu menjadi pioner di daerah masing-masing dan mampu
menyusun perangkat pembelajaran berbasis ICT dengan tetap memperhatikan
langkah-langkah atau tahapan pembelajaran.
c. Pelaksanaan
|
Tempat
|
:
|
Hotel Puri Mega, Jakarta
|
|
Bentuk Kegiatan
|
:
|
Pendidikan dan Pelatihan
|
|
Waktu
|
:
|
02 s.d 04 Desember 2015
|
|
Peserta
|
:
|
Guru PAI SD di Propinsi Banten
|
Adapun materi yang disampaikan pada pelatihan ini diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Penjelasan sasaran dan target program serta kebijakan
pengembangan pembelajaran PAI
2.
Media Pembelajaran “Power Point”
3.
Praktikum Power
Point
4.
Video
Cutting
5.
Nono Shof
Khot
6.
Macromedia
Flash
7.
Praktikum Macromedia
Flash
8.
Praktek Penyusunan Bahan Ajar
9.
Presentasi Bahan Ajar/Peer Teaching
d Tindak
Lanjut
e.
Dampak
Adapun dampak penulis rasakan dari pengembangan diri
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Penulis mendapatkan ilmu dan keterampilan
dalam pengembangan pembelajaran PAI
2.
Dengan adanya pelatihan ini
penulis memiliki keterampilan dalam mengembangkan bahan ajar, baik
dengan media “power point”, nono shof khot, tayangan video dan macromedia flash.
6. Kursus
Pembina Pramuka Mahir Dasar bagi Guru SMP se- Propinsi Banten
a. Latar Belakang
Sebagai orang dewasa, Pembina
Pramuka Peserta Kursus tentu telah banyak memiliki pengalaman dan konsep diri
yang selama ini diyakini kebenarannya, sehingga tidak mudah untuk dipengaruhi
oleh orang lain.
Orang
dewasa mau belajar bilamana : ia mau, ia
senang dengan materinya, ia
memerlukan dalam kehidupannya, dan bagi fungsi, peran, tugas dan tanggung
jawabnya, serta ia
merasa diuntungkan, sehingga untuk membelajarkan orang dewasa tidak segampang
seperti Guru mengajar muridnya di kelas.
b. Tujuan Pengembangan diri
§ Mendalami
penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Pelatihan.
§
Mengidentifikasi
tujuan dari pelatihan
anggota dewasa.
§
Mendemonstrasikan berbagai
metode,
teknik pelatihan yang
digunakan, dan penerapannya
dalam menafsirkan/menjabarkan
kebijakan kwarcab, kwarda, dan kwarnas.
c. Pelaksanaan
|
Tempat
|
:
|
Gedung PKPRI Kabupaten Pandeglang
|
|
Bentuk Kegiatan
|
:
|
Kursus
|
|
Waktu
|
:
|
25 s.d 31 Desember 2015
|
|
Peserta
|
:
|
Perwakilan Kwartir Cabang wilayah Kwartir Daerah
Banten
|
Materi Pelajaran:
1. Pembiasaan
2. Pengetahuan kepramukaan
3. Kemampuan melatih
4. Pembelajaran bagi orang dewasa
5. Keterampilan kepemimpinan
6. Pengembangan diri
d. Tindak Lajut
1. Melakukan masa
pengembangan Narakarya-1
2. Bersedia tetap aktif di gugusdepan dan di kwartirnya
e. Dampak Pengembangan diri
Adapun dampak
penulis rasakan dari kursus pelatih pembina pramuka tingkat dasar kwartir
daerah Banten adalah: suatu
pengabdian awal oleh lulusan KPD dengan melakukan “rencana tindak lanjut (action
plan)” yang
memberikan buah yang bermanfaat bagi gugusdepan dan kwartirnya. Pengabdian
tersebut adalah merupakan pengembangan diri yang disebut dengan Nara Tama-1,
yang akan menimbulkan impact berupa perubahan/kemajuan bagi peserta
didik (anggota muda dalam Gerakan Pramuka), gugusdepan, atau kwartirnya.
KEREEEN BANGEEEETTT BU ATU,,,,,,,,,
BalasHapusYANG NOMOR 7 S.D. PD mana y?hehehe
BalasHapusOke banget Bu, ayo berteman
BalasHapusIjin belajar, Trima kasih
BalasHapus