Kamis, 16 Februari 2017

Soal UAS & Jawaban



Soal  UAS lengkap dengan Kunci Jawaban Belajar dan Pembelajaran

1.    Jelaskan mengapa pendidikan di Indonesia diwarnai oleh teori behavioristik!
Jawab
Teori belajar behaviorisme dilakukan dengan memberikan stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon/tanggapan. Stimulus dan respon ini dilakukan secara berulang-ulang sampai mendapatkan hasil. Berdasarkan teori ini, perilaku manusia dikuasai oleh stimulus dan dikendalikan/dikontrol melalui pemanipulasian lingkungan.
Setelah kita mengetahui penjelasan terkait teori behaviorisme, maka kita bisa melihat sejauh mana teori ini mempengaruhi pendidikan di Indonesia. Teori ini begiru kental kita rasakan dan dapat kita lihat dalam penentuan kebijakan pendidikan yang tertuang dalam bentuk kurikulum. Berdasarkan kurikulum atau yang disebut juga program pendidikan dapat kita ketahui bahwa siswa melakukan berbagai aktivitas belajar melalui proses latihan dan pengulangan dengan menekankan pada pembentukan perilaku yang diinginkan.
Selain itu, teori ini banyak mendominasi hal-hal lain terutama dalam kebijakan-kebijakan yang bersifat hakekat dan prinsip, misalnya adanya tujuan nasional pendidikan. Sedangkan penetapan kurikulum, tenaga pendidik dan sistem penilaian merupakan sebuah usaha untuk memberikan stimulus yang terbaik dalam menghasilkan respon yang diharapkan.

2.    Jelaskan peran guru dalam kegiatan pembelajaran!
Jawab.
Peran dan tugas guru dalam kegiatan pembelajaran, yaitu ;
a.    Sebagai  perencana (planner) seperti  guru berperan mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru akan menuliskan silabus pembelajaran ataupun RPP (Rencana Pelaksana pembelajaran), yang memuat tentang langkah-langkah yang akan ditempuh agar pembelajaran di kelas berlangsung secara efektif.
b.    Sebagai manajer proses pembelajaran guru bertugas mengelola proses operasional pembelajaran, mulai dari mempersiapkan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Ujung tombak kegiatan pembelajaran terletak pada guru dan guru yang profesional akan menjadi manajer yang baik dalam pembelajaran.
c.    Sebagai motivator guru bertugas memberikan dorongan belajar sehingga muncul hasrat yang tinggi untuk belajar secara intrinsik.
d.    Sebagai fasilitator guru bertugas menyediakan kemudahan-kemudahan belajar bagi siswa, seperti memberikan informasi tentang cara belajar yang efektif, menyediakan buku sumber yang cocok, memberikan pengarahan dalam pemecahan masalah dan pengembangan diri peserta didik. Guru menjadi fasilitator, tidak selamanya guru hanya bertugas memberi pengetahuan, namun disamping itu guru menyediakan fasilitas terhadap peserta didik apabila menemui kesulitan belajar, misalnya memberikan pengarahan, menjadi pendamping dalam diskusi, menjadi pembimbing konseling dan menjawab segala pertanyaan dari peserta didik demi menjawab rasa penasaran dari peserta didik
e.    Sebagai penilai (evaluator) guru bertugas mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan data yang benar, dan memberikan pertimbangan atas tingkat keberhasilan pembelajaran tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai program, proses, maupun hasilnya.  Dan penilaian yang dilakukan  secara objektif bukan bukan subjektif.
f.     Sebagai konservator (pemelihara) yaitu  guru bertugas memelihara sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan. Bukan hanya mentransformasikan pengetahuan kepada peserta didik, namun guru juga berperan untuk  mendidik peserta didik pada hal-hal yang baik, yang sesuai dengan norma, apa yang dianggap baik oleh masyarakat. Dalam sistem pembelajaran, guru merupakan figure bagi peserta didik dalam memelihara sistem nilai. Tentunya, menjadi figure, bukanlah hal yang mudah, karena guru harus mampu memberi contoh yang baik, karena peserta didik akan meniru segala tingkah lakunya, seperti adab berpakaian (rapi dan tida senonoh), cara berbicara (harus tegas, lembut, sopan dan santun), serta cara jalan yang tidak melenggak-lenggok, namun harus dengan penuh kewibawaan. Dengan perannya sebagai konservator, guru sekaligus menjadi innovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikaji dalam sistem pembelajaran tersebut.
g.    Sebagai transmitor (penerus) sistem nilai-nilai yaitu guru selayaknya meneruskan sistem nilai-nilai tersebut kepada peserta didik. Karena guru seharusnya mewariskan sistem nilai-nilai tersebut kepada generasi selanjutnya yang akan melanjutkan sistem nilai yang telah ada. Apa yang dianggap baik, perlu diterapkan, agar peserta didik dalam melakukan segala hal berlandaskan pada kebenaran yang dianut oleh masyarakat. Guru harus meneruskan sistem nilai, karena kesinambungan sistem nilai itu merupakan bagian dari pelaksanaan sistem pendidikan
h.    Sebagai transformator (penerjemah) sistem nilai-nilai seperti yang sudah disebutkan, bahwa dalam sisdiknas, penyaluran sistem nilai merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia pendidikan. untuk itu, peran guru sebagai penerjemah (transformator) bertugas menerjemahkan sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadi dan perilakunya

3.    Salah satu kunci sukses guru dalam mengajar adalah guru harus “kreatif dan inovatif”. Apa yang akan anda lakukan terkait dengan hal tersebut, baik untuk kepentingan di dalam kelas maupun diluar kelas, baik yang akan anda lakukan/persiapkan saat ini sebagai calon guru, maupun nanti saat menjadi guru. Jelaskan!
Jawab
Guru dituntut kreatif dan inovatif agar peserta didik bisa menyerap maeri pelajaran secara cepat dan membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan kekreatifan dan inovasi yang dilakukan oleh guru membuat siswa termotivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru itu harus kreatif agar mampu melakukan inovasi dalam setiap tatap muka dengan anak didiknya. Inovasi yang dilakukan guru, akan mampu mengurangi kebosanan anak pada materi pelajaran terlebih jika inovasi itu berhasil dengan baik maka dapat mengoptimalkan potensi anak.

4.    Sebagai individu, siswa memiliki keunikan tersendiri karena setiap siswa memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda. Coba anda sebutkan jenis-jenis kecerdasan dasar yang dimiliki oleh setiap individu!
Jawab
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardnerseorang professor psikologi dari Harvard University – akan dijadikan acuan untuk lebih memahami bakat dan kecerdasan individu. Menurut Gardner, manusia pada dasarnya memiliki 7 jenis kecerdasan, yaitu :
a.    Kecerdasan bahasa, yakni kemampuan untuk berfikir kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan arti yang kompleks.
b.    Kecerdasan matematis/logis, yakni kemampuan dalam hal hitungan dan operasi matematis yang kompleks.
c.    Kecerdasan spasial yakni kemampuan dalam berfikir secara tiga dimensi dan memungkinkan individu untuk dapat mengekspresikan gambar dan mengartikan informasi grafis.
d.    Kecerdasan kinestetis jasmani, yakni kecerdasan dalam memanipulasi objek dan cakap melakukan aktifitas fisik.
e.    Kecerdasan musikal, dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi dan irama musik.
f.     Kecerdasan interpersonal, yakni memiliki kemampuan meemahami dan dapat melakukan interaksi secara efektif dengan orang lain.
g.    Kecerdasan  intrapersonal, yakni kemampuan membangun persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam mengarahkan orang lain.
h.    Kecerdasan naturalis, yakni kemampuan dalam mengenali dan mengkategorikan spisies flora dan fauna di lingkungannya.

5.    Jelaskan metode-metode belajar yang dapat mengaktifkan siswa!
Jawab
Banyak metode belajar yang dapat mengaktifkan siswa, salah satunya adalah ;
a.    Metode Tanya jawab, adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa. Metode Tanya jawab ini diberikan untuk membantu agar murid dapat memberikan tanggapan terhadap pertanyaan guru. Selama pelajaran berlangsung guru harus mengusahakan agar siswa menerima informasi yang sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang didiskusikan.
b.    Metode diskusi merupakan cara lain dalam belajar-mengajar dimana guru dan murid, bahkan antar murid terlibat dalam suatu proses interaksi secara aktif dan timbal balik dari dua arah. Metode ini merupakan interaksi antar murid atau murid dengan guru untuk menganalisa, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.
c.    Metode kerja kelompok merupakan salah satu metode mengajar , di mana murid di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.
d.    Metode pemberian tugas merupakan metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Tugas yang dimaksud di sini tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas.
e.    Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada murid tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Metode demomstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret walaupun dalam prosesnya murid cenderung hanya sekedar memperhatikan. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasialan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
f.     Metode eksperimen merupakan metode pemebrian kesempatan kepada siswa perseorangan dan kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode ini dapat dilakukan kepada murid setelah guru memberikan arahan, aba-aba atau petunjuk.
Setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk lebih mengefektifkan kegiatan belajar mengajar, guru  dapat menggabungkan 2  atau 3 metode dengan tujuan agar lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.