Soal
UAS lengkap dengan Kunci Jawaban Belajar dan Pembelajaran
1.
Jelaskan
mengapa pendidikan di Indonesia diwarnai oleh teori behavioristik!
Jawab
Teori belajar behaviorisme dilakukan dengan memberikan
stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon/tanggapan. Stimulus dan respon
ini dilakukan secara berulang-ulang sampai mendapatkan hasil. Berdasarkan teori
ini, perilaku manusia dikuasai oleh stimulus dan dikendalikan/dikontrol melalui
pemanipulasian lingkungan.
Setelah kita mengetahui penjelasan terkait teori
behaviorisme, maka kita bisa melihat sejauh mana teori ini mempengaruhi
pendidikan di Indonesia. Teori ini begiru kental kita rasakan dan dapat kita
lihat dalam penentuan kebijakan pendidikan yang tertuang dalam bentuk
kurikulum. Berdasarkan kurikulum atau yang disebut juga program pendidikan
dapat kita ketahui bahwa siswa melakukan berbagai aktivitas belajar melalui
proses latihan dan pengulangan dengan menekankan pada pembentukan perilaku yang
diinginkan.
Selain itu, teori ini banyak mendominasi hal-hal lain
terutama dalam kebijakan-kebijakan yang bersifat hakekat dan prinsip, misalnya
adanya tujuan nasional pendidikan. Sedangkan penetapan kurikulum, tenaga
pendidik dan sistem penilaian merupakan sebuah usaha untuk memberikan stimulus
yang terbaik dalam menghasilkan respon yang diharapkan.
2.
Jelaskan
peran guru dalam kegiatan pembelajaran!
Jawab.
Peran
dan tugas guru dalam kegiatan pembelajaran, yaitu ;
a. Sebagai perencana (planner) seperti guru berperan
mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses pembelajaran. Dalam hal
ini, guru akan menuliskan silabus pembelajaran ataupun RPP (Rencana Pelaksana
pembelajaran), yang memuat tentang langkah-langkah yang akan ditempuh agar
pembelajaran di kelas berlangsung secara efektif.
b. Sebagai manajer
proses pembelajaran guru bertugas mengelola proses operasional pembelajaran,
mulai dari mempersiapkan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi
proses pembelajaran. Ujung tombak kegiatan pembelajaran terletak pada guru dan guru
yang profesional akan menjadi manajer yang baik dalam pembelajaran.
c. Sebagai
motivator guru bertugas memberikan dorongan belajar sehingga muncul hasrat yang
tinggi untuk belajar secara intrinsik.
d. Sebagai
fasilitator guru bertugas menyediakan kemudahan-kemudahan belajar bagi siswa,
seperti memberikan informasi tentang cara belajar yang efektif, menyediakan
buku sumber yang cocok, memberikan pengarahan dalam pemecahan masalah dan
pengembangan diri peserta didik. Guru menjadi fasilitator, tidak selamanya guru
hanya bertugas memberi pengetahuan, namun disamping itu guru menyediakan
fasilitas terhadap peserta didik apabila menemui kesulitan belajar, misalnya
memberikan pengarahan, menjadi pendamping dalam diskusi, menjadi pembimbing
konseling dan menjawab segala pertanyaan dari peserta didik demi menjawab rasa
penasaran dari peserta didik
e. Sebagai
penilai (evaluator) guru bertugas mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis,
menafsirkan data yang benar, dan memberikan pertimbangan atas tingkat
keberhasilan pembelajaran tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik
mengenai program, proses, maupun hasilnya. Dan penilaian yang dilakukan secara objektif bukan bukan subjektif.
f. Sebagai
konservator (pemelihara) yaitu guru bertugas memelihara sistem nilai yang
merupakan sumber norma kedewasaan. Bukan hanya mentransformasikan pengetahuan
kepada peserta didik, namun guru juga berperan untuk mendidik peserta
didik pada hal-hal yang baik, yang sesuai dengan norma, apa yang dianggap baik
oleh masyarakat. Dalam sistem pembelajaran, guru merupakan figure bagi peserta
didik dalam memelihara sistem nilai. Tentunya, menjadi figure, bukanlah hal
yang mudah, karena guru harus mampu memberi contoh yang baik, karena peserta
didik akan meniru segala tingkah lakunya, seperti adab berpakaian (rapi dan
tida senonoh), cara berbicara (harus tegas, lembut, sopan dan santun), serta
cara jalan yang tidak melenggak-lenggok, namun harus dengan penuh kewibawaan.
Dengan perannya sebagai konservator, guru sekaligus menjadi innovator
(pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikaji dalam
sistem pembelajaran tersebut.
g. Sebagai
transmitor (penerus) sistem nilai-nilai yaitu guru selayaknya meneruskan sistem
nilai-nilai tersebut kepada peserta didik. Karena guru seharusnya mewariskan
sistem nilai-nilai tersebut kepada generasi selanjutnya yang akan melanjutkan
sistem nilai yang telah ada. Apa yang dianggap baik, perlu diterapkan, agar
peserta didik dalam melakukan segala hal berlandaskan pada kebenaran yang
dianut oleh masyarakat. Guru harus meneruskan sistem nilai, karena
kesinambungan sistem nilai itu merupakan bagian dari pelaksanaan sistem
pendidikan
h. Sebagai
transformator (penerjemah) sistem nilai-nilai seperti yang sudah disebutkan,
bahwa dalam sisdiknas, penyaluran sistem nilai merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan dalam dunia pendidikan. untuk itu, peran guru sebagai
penerjemah (transformator) bertugas menerjemahkan sistem-sistem nilai tersebut
melalui penjelmaan dalam pribadi dan perilakunya
3.
Salah
satu kunci sukses guru dalam mengajar adalah guru harus “kreatif dan inovatif”.
Apa yang akan anda lakukan terkait dengan hal tersebut, baik untuk kepentingan
di dalam kelas maupun diluar kelas, baik yang akan anda lakukan/persiapkan saat
ini sebagai calon guru, maupun nanti saat menjadi guru. Jelaskan!
Jawab
Guru dituntut kreatif dan inovatif agar peserta didik
bisa menyerap maeri pelajaran secara cepat dan membuat kegiatan pembelajaran
lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan kekreatifan dan inovasi yang
dilakukan oleh guru membuat siswa termotivasi dalam belajar. Oleh karena
itu, guru itu harus kreatif agar mampu melakukan inovasi dalam setiap tatap
muka dengan anak didiknya. Inovasi yang dilakukan guru, akan mampu mengurangi
kebosanan anak pada materi pelajaran terlebih jika inovasi itu berhasil dengan baik
maka dapat mengoptimalkan potensi anak.
4.
Sebagai
individu, siswa memiliki keunikan tersendiri karena setiap siswa memiliki
kemampuan dan bakat yang berbeda. Coba anda sebutkan jenis-jenis kecerdasan
dasar yang dimiliki oleh setiap individu!
Jawab
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard
Gardner – seorang professor psikologi dari Harvard University
– akan dijadikan acuan untuk lebih memahami bakat dan kecerdasan individu.
Menurut Gardner, manusia pada dasarnya memiliki 7 jenis kecerdasan, yaitu :
a. Kecerdasan
bahasa, yakni kemampuan untuk berfikir kata-kata dan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan arti yang kompleks.
b. Kecerdasan
matematis/logis, yakni kemampuan dalam hal hitungan dan operasi matematis yang
kompleks.
c. Kecerdasan
spasial yakni kemampuan dalam berfikir secara tiga dimensi dan memungkinkan
individu untuk dapat mengekspresikan gambar dan mengartikan informasi grafis.
d. Kecerdasan
kinestetis jasmani, yakni kecerdasan dalam memanipulasi objek dan cakap
melakukan aktifitas fisik.
e. Kecerdasan
musikal, dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi dan irama
musik.
f. Kecerdasan
interpersonal, yakni memiliki kemampuan meemahami dan dapat melakukan interaksi
secara efektif dengan orang lain.
g. Kecerdasan
intrapersonal, yakni kemampuan membangun persepsi yang akurat tentang diri
sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam mengarahkan orang lain.
h. Kecerdasan
naturalis, yakni kemampuan dalam mengenali dan mengkategorikan spisies flora
dan fauna di lingkungannya.
5.
Jelaskan
metode-metode belajar yang dapat mengaktifkan siswa!
Jawab
Banyak metode belajar yang dapat mengaktifkan siswa,
salah satunya adalah ;
a. Metode Tanya
jawab, adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan
yang perlu dijawab oleh siswa. Metode Tanya jawab ini diberikan untuk membantu
agar murid dapat memberikan tanggapan terhadap pertanyaan guru. Selama
pelajaran berlangsung guru harus mengusahakan agar siswa menerima informasi
yang sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang didiskusikan.
b. Metode
diskusi merupakan cara lain dalam belajar-mengajar dimana guru dan murid, bahkan
antar murid terlibat dalam suatu proses interaksi secara aktif dan timbal balik
dari dua arah. Metode ini merupakan interaksi antar murid atau murid dengan
guru untuk menganalisa, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik
atau permasalahan tertentu.
c. Metode kerja
kelompok merupakan salah satu metode mengajar , di mana murid di dalam kelas
dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.
d. Metode
pemberian tugas merupakan metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas
tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena
dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Tugas yang
dimaksud di sini tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih
luas.
e. Metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada murid tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Metode demomstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret walaupun
dalam prosesnya murid cenderung hanya sekedar memperhatikan. Dalam strategi
pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasialan strategi
pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
f. Metode
eksperimen merupakan metode pemebrian kesempatan kepada siswa perseorangan dan kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan. Metode ini dapat dilakukan kepada murid
setelah guru memberikan arahan, aba-aba atau petunjuk.
Setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk lebih mengefektifkan
kegiatan belajar mengajar, guru dapat
menggabungkan 2 atau 3 metode dengan
tujuan agar lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.